Kelud Eruption Response 2014 Update! February 16, 2014

Penilaian cepat (rapid assessment) erupsi Kelud per 16 Februari 2014:

1. Tim dibagi menjadi 3 dan menyebar ke Kab. Kediri ( Kec. Wates dan Pare), Blitar (Kec. Ngelegok) dan Malang (Kec. Ngantang dan Pujon).

2. Tim telah melakukan pendataan di lokasi pengungsian, salah satunya: Masjid Annur, Kec. Pare. Kendala yang dihadapi salah satu tim, Sigit A., data penduduk tidak terdokumentasikan dengan baik, karena data semua diambil dan diorganisir oleh Koramil. Tim merasa kesulitan untuk menghubungi penanggungjawab posko, karena relawan yang bertugas di posko masjid Annur juga tidak dapat memberikan keterangan yang pasti. Tim berusaha untuk menggali informasi tentang isu pendidikan di posko secara mendalam dengan m endata jumlah anak usia sekolah di posko tersebut. Data demografi dan penduduk masih akan tetap diusahakan dengan cara cross-check dengan BPBD dan lembaga lain seperti Forum PRB dan Kapala.

3. Adanya isu yang berhembus sejak dari hari pertama tim diturunkan bahwa pengungsi dilarang meninggalkan posko, untuk kembali ke rumah masing- masing, dikarenakan kunjungan SBY, yang dijadwalkan akan datang pada tanggal 17 Feb 2014 (besok).

4. Ada 117 titik pengungsian di Kediri dan para pengungsi di Kec. Wates sangat membutuhkan air bersih dan obat-obatan (http://www. metrotvnews.com)

5. Hasil penilaian cepat untuk sektor Pendidikan Kec. Ngantang dan Pujon, hingga saat ini belum ada yang lembaga / instansi yang mengintervensi kegiatan belajar mengajar di lokasi pengungsian. Jenis kebutuhan untuk sektor pendidikan yang saat ini dibutuhkan adalah buku dan alat tulis, buku bacaan dan media belajar, seragam, tenaga pendamping/pengajar, dan sekolah darurat. Hingga saat ini, siswa masih diliburkan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Kondisi anak-anak di lokasi pengungsian mulai jenuh, karena tidak adanya kegiatan selama di lokasi pengungsian.

Demikian yang bisa kami sampaikan.

Salam,

Anggraeni Puspitasari